Formasi Menyerang Impian Milik Chelsea

Selama ini Barcelona dinilai banyak pihak sebagai klub dengan kemampuan menyerang terbaik di dunia. Poros Lionel Messi - Andres Iniesta - Xavi Hernandez mampu menampilkan permainan atraktif dan cepat yang sangat menyulitkan lawan manapun yang menghadapi Azulgrana. Atau musuh Barcelona, Real Madrid yang serangannya ditopang oleh Cristiano Ronaldo - Mesut Ozil - Angel Di Maria, membuat Los Blancos memiliki catatan gol terbanyak di La Liga musim lalu.
Tapi kehebatan sektor menyerang dua klub La Liga di atas bisa tersaingi musim ini. Chelsea lah yang patut kita semua perhatikan.

Mengapa Chelsea? Kenapa bukan Manchester United yang memiliki Wayne Rooney, Robin van Persie dan Shinji Kagawa? Atau klub kaya Paris Saint-Germain yang baru saja mendatangkan Zlatan Ibrahimovic dan Ezequiel Lavezzi serta telah memiliki Nene di skuatnya?

Chelsea wajib diwaspadai karena mereka memiliki formasi menyerang yang lengkap. Bukan dari sisi nama pemain bintangnya, tapi kemampuan, fungsi dan kontribusi pemain-pemain menyerang The Blues, terutama beberapa yang baru didatangkan ke Stamford Bridge.

Roberto Di Matteo di musim 2012/2013 ini praktis hanya memiliki dua penyerang murni, Fernando Torres-pencetak gol terbanyak Piala Eropa 2012-dan Daniel Sturidge. Nicholas Anelka dan Didier Drogba-sosok protagonis lini depan Chelsea selama delapan musim terakhir-pindah ke Liga profesional di Cina.

Meski hanya memiliki dua penyerang, lini tengah Chelsea tersedia sederet pemain pintar dan berkemampuan di atas rata-rata.

Nama Juan Mata-yang menjadi pemain terbaik Chelsea musim lalu-masih menjadi motor dan otak serangan Chelsea. Ia sangat lincah, cepat dan jeli memberi bola-bola matang kepada rekannya yang berada dalam posisi menguntungkan untuk mencetak gol.

Mata juga tipe pemain yang sangat rajin berpindah zona serangan, tidak terpaku dalam satu posisi saja. Pergerakan tanpa bolanya menyulitkan bek-bek lawan yang mengawalnya. Posisi ideal bagi Mata ialah berada di belakang penyerang.

Lalu ada Marko Marin-gelandang sayap yang dibeli dari Werder Bremen. Di Indonesia tak banyak yang tahu bagaimana gaya permainan Marin, karena memang Bundesliga musim lalu tidak disiarkan oleh satu pun televisi nasional.

Namun jika melihat dari statistik pemain 23 tahun kelahiran Bosnia tersebut, Marin memiliki potensi. Selama membela Werder Bremen ia sudah bermain sebanyak 87 kali dan membuat 12 gol di Bundesliga. Di timnas senior Jerman, Marin yang juga bisa bermain di posisi gelandang serang, sudah memiliki koleksi 16 pertandingan dan satu gol. Ia tampil dua kali sebagai pemain cadangan di Piala Dunia 2010 lalu.

Sebuah catatan yang terbilang bagus untuk pemuda 23 tahun.

Lalu ada pemain Brasil berusia 20 tahun, Oscar, yang dibeli dari klub Sao Paulo. Oscar disebut-sebut memiliki kemampuan sebagai gelandang serang modern. Ia kuat, cepat dan bisa mengatur ritme permainan. Oscar  juga ikut membantu Brasil menjadi juara Piala Dunia U-17 pada 2008 lalu. Oscar bisa ditempatkan di tengah atau melebar untuk melonggarkan pertahanan lawan.

Yang paling menarik dari beberapa pemain baru Chelsea ialah Eden Hazard. Jika Anda melihat dua laga awal The Blues di Liga Inggris-menang 2-0 dari Wigan Athletic dan 4-2 saat melawan Reading-peran Hazard sangat menonjol.

Pemain dengan nomor punggung 17 itu memberikan satu assist cantik kepada Branislav Ivanovic dan berkontribusi terhadap hadiah penalti setelah ia dilanggar di kotak penalti Wigan.

Lalu pemain 21 tahun asal Belgia itu kembali menjadi pusat perhatian saat melawan Reading. Gocekannya, larinya sampai ia lagi-lagi dijatuhkan di kotak penalti. Bukan akting, tapi memang ia sulit dihentikan dengan tekel bersih.

Hazard punya gaya bermain yang enak dilihat. Ia jago menggocek, pintar melakukan trik dengan bola tapi tidak serakah. Jika memperhatikan gayanya bermain, Hazard mirip dengan pengatur serangan legendaris Prancis, Zinedine Zidane.

Dari dua pertandingan itu, Di Matteo menempatkan Hazard di antara lini tengah dan lini depan Chelsea. Hazard bermain lebih bebas dan tidak terpaku di satu posisi.

Dengan formasi 4-2-3-1, Chelsea menjadi lebih dinamis musim ini.

Frank Lampard dan Raul Meireles atau Obi Mikel menjadi dua gelandang jangkar. Penyeimbang lini tengah dan tembok pertama menjaga daerah pertahanan. Lampard yang tak lagi muda memang dipasang sebagai gelandang bertahan sejak musim lalu.

Lalu tiga gelandang serang bermain lebih fleksibel. Hazard yang berposisi dan bergerak bebas. Mata berada di belakang penyerang tunggal. Serta Ramires, Florent Malouda atau Marko Marin akan lebih sering menyisir sisi sayap.

Jika Michael Essien pulih dari cederanya, lini tengah Chelsea akan semakin kuat. Mungkin yang terbaik di Eropa.

Untuk penyerang, Fernando Torres masih yang terbaik untuk Chelsea. Setelah Piala Eropa 2012, pria Spanyol 28 tahun itu dipercaya akan semakin memiliki mental yang bagus.

Chelsea akan menjadi kandidat kuat juara Liga Premier Inggris musim ini, merebut trofi dari juara bertahan Manchester City ditambah Piala FA. Bahkan jika Roberto Di Matteo mampu menjaga konsistensi bermain dan rotasi pemain selama 50-60 pertandingan, piala Liga Champions bisa dipertahankan sekaligus meraih treble-mematahkan superioritas Barcelona, Real Madrid, Manchester United dan Bayern Muenchen-empat klub dominan Eropa selama tiga musim terakhir.