Mungkin informasi ini bisa menjadi perhatian maskapai di Indonesia. Beberapa maskapai penerbangan AS membuat beberapa aturan kontroversial yang membuat penumpang tidak diperbolehkan naik pesawat. Aturan tersebut terkait cara berpakaian penumpang saat di dalam pesawat, seperti berpenampilan seksi dan provokatif.
Maskapai Penerbangan Southwest di AS melarang seorang wanita yang berpakaian dengan potongan leher yang rendah. Perempuan yang terbang dari Las Vegas itu mengaku kesal dan mesti berdebat kusir dengan petugas maskapai itu karena dirinya dianggap terlalu memperlihatkan belahan dadanya, Selasa (28/8).
Sementara, seorang perempuan lainnya diceramahi pilot American Airlines karena berpakaian provokatif yang mendukung aborsi. Dalam blog pribadinya, wanita itu mengaku dia telah dimusuhi petugas maskapai. Namun, pihak maskapai membantahnya. Menurutnya, sang penumpang cuma diharuskan menutupi kausnya yang menampilkan "kata-kata kotor berawalan F".
Kedua wanita tersebut mencurahkan pengalamannya itu dalam blog pribadi. Mereka mengaku kecewa dengan peraturan maskapai di AS yang tidak jelas, dan kadang tergantung dari persepsi petugas maskapai saja.
Menurut seorang advokat penerbangan, Kenneth Quinn, pelarangan tersebut adalah hal yang wajar. Sebab, pada umumnya, maskapai yang bertindak sebagai tuan rumah ingin para penumpangnya berpenampilan dan berperilaku sopan.
"Hal ini seperti (di) bisnis-bisnis jasa lainnya. Jika Anda misalnya mengelola sebuah restoran keluarga, dan seseorang berkata-kata kotor di sana, Anda mungkin juga akan meminta mereka pergi dari sana," ungkap Quinn yang juga mantan kepala konseling di US Federal Aviation Administration (FAA), otoritas penerbangan AS.
Pelarangan ini juga terjadi pada penumpang pria. Pekan lalu, seorang mahasiswa dari Arizona State University, Arijit Guha dikeluarkan dari penerbangan maskapai Delta di Buffalo, New York, karena T-shirt yang dikenakannya terkesan mengejek pegawai pemerintah, lengkap dengan tulisan pelesetan "Terrists gonna kill us all".
Peraturan yang sama juga dilakukan oleh Maskapai US Airways di Bandara San Francisco. Tahun lalu, seorang penumpang laki-laki harus dikeluarkan dari penerbangan karena menolak menaikkan celananya yang terlalu kedodoran dan dinilai memperlihatkan bagian bokong.