Sebuah
penelitian di Iran menyebutkan Ini dibuktikan dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh pusat penelitian penyakit dalam di Universitas
Perobatan Saint, Teheran, Iran.
Kesimpulan serupa dilaporkan pula oleh British Medical Journal. Dalam jurnal itu diulas pula mengenai kanker tenggorokan dikaitkan dengan tabiat merokok dan minuman keras.
Tak hanya itu, minuman panas juga dianggap sebagai penyumbang risiko kerusakan pita suara.
Reza
Malekzadeh, ketua penelitian dari Universitas Perobatan Saint, Teheran
mengatakan, mereka yang minum teh panas berisiko mengidap kanker
tenggorokan dua kali lebih tinggi dibandingkan peminum teh hangat.
Kanker
Nasofaring adalah kanker yang berasal dari sel epitel nasofaring yang
berada di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga
mulut. Letaknya yang berdekatan membuat penyebarannya menjadi mudah
terjadi pada bagian mata, telinga, kelenjar leher dan otak.
Jika
sudah terkena, penderitanya akan ditandai dengan gejala telinga yang
sering berdengung dan terasa penuh pada satu sisi tanpa disertai rasa
sakit, sehingga pendengaran jadi berkurang.
Kanker
satu ini diklaim sebagai kanker terganas nomor empat setelah kanker
payudara, kanker leher rahim, dan kanker kulit. Untuk gejala lanjut,
dapat diketahui dari kelenjar getah bening leher yang membesar, nyeri
dan sakit kepala, pada mata terjadi penglihatan ganda, juling dan
kelopak mata menutup pada sisi yang terkena virus tersebut.
Secara
umum, gejala dari kanker nasofaring ini ada empat, yakni gejala dapat
dirasakan pada bagian hidung, telinga, mata, dan saraf, terakhir adalah
pada bagian penyebaran di leher.
Kanker nasofaring
hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Namun, bagi yang sudah
terlanjur mengidap kanker nasofaring dapat melakukan pengobatan
tergantung pada jenis stadium yang telah dideritanya. Apa saja?
Terapi Radiasi
Terapi
ini dapat merusak dengan cepat sel-sel kanker yang tumbuh. Terapi ini
dilakukan selama 5-7 minggu. Terapi ini digunakan untuk kanker pada
tingkatan awal.
Efek samping dari terapi ini
adalah: mulut terasa kering, kehilangan pendengaran dan terapi ini
memperbesar resiko timbulnya kanker pada lidah dan kanker tulang.
Kemoterapi
Merupakan
terapi dengan menggunakan bantuan obat-obatan. Terapi ini bekerja
dengan cara mereduksi sel-sel kanker yang ada, namun adakalanya sel-sel
yang sehat (tidak terkena kanker) juga tereduksi.
Efek
samping dari terapi ini adalah: rambut rontok, mual, lemas(seperti
kehilangan tenaga). Efek samping yang timbul tergantung pada jenis obat
yang diberikan.
Pembedahan
Tujuan dari pembedahan ini adalah untuk mengambil kelenjar getah bening yang telah terkena kanker.
“Pencegahan
dapat dilakukan dengan cara menciptakan pola hidup dan lingkungan yang
sehat, mengurangi konsumsi makanan yang memakai pengawet, dan
menghindari polusi udara," ungkap Dokter spesialis Rumah Sakit (RS)
Siloam, dr Marlinda A Yudharto, Sp. THT.KL Onk.
"Yang
terpenting makan harus bervariasi dan makanan segar, jangan terlalu
sering makan makanan awetan atau kalengan," urai Linda.