

Komite Olimpiade Italia (CONI) berencana memasukkan keluhan resmi
kepada UEFA terkait insiden pelecehan lagu kebangsaan Italia di dua
laga penyisihan Grup C Piala Eropa 2012. Presiden CONI, Gianni
Petrucci, mengatakan, pihaknya terlebih dahulu akan melaporkan insiden
itu kepada Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Rencana tersebut diungkapkan Petrucci seusai laga antara Italia melawan Kroasia di Stadion Municipal Poznan, Kamis (14/6/2012). Ia mengklaim, saat lagu kebangsaan Italia dikumandangkan, sejumlah fans dalam stadion melecehkan lagu tersebut, di antaranya dengan meniupkan suara seperti bunyi peluit atau siulan.
"Saya akan memberitahu FIGC agar meminta UEFA untuk memberi sanksi kepada fans yang telah melecehkan lagu kebangsaan Italia," ungkap Petrucci seperti dilansir Football Italia.
"Ejekan sudah dua kali terjadi, setelah yang pertama saat melawan Spanyol. Kami tidak bisa menerimanya jika terus seperti itu," tegasnya kemudian.
Di Poznan, Polandia, suporter Kroasia dikabarkan memiliki pendukung lebih banyak ketimbang suporter Italia. Bahkan, dalam laga yang berakhir 1-1 itu, beberapa kali suporter Kroasia melemparkan kembang api (flares) dan bom asap ke dalam lapangan. Laga sempat dihentikan beberapa menit karena terganggu asap dari benda-benda tersebut.
Rencana tersebut diungkapkan Petrucci seusai laga antara Italia melawan Kroasia di Stadion Municipal Poznan, Kamis (14/6/2012). Ia mengklaim, saat lagu kebangsaan Italia dikumandangkan, sejumlah fans dalam stadion melecehkan lagu tersebut, di antaranya dengan meniupkan suara seperti bunyi peluit atau siulan.
"Saya akan memberitahu FIGC agar meminta UEFA untuk memberi sanksi kepada fans yang telah melecehkan lagu kebangsaan Italia," ungkap Petrucci seperti dilansir Football Italia.
"Ejekan sudah dua kali terjadi, setelah yang pertama saat melawan Spanyol. Kami tidak bisa menerimanya jika terus seperti itu," tegasnya kemudian.
Di Poznan, Polandia, suporter Kroasia dikabarkan memiliki pendukung lebih banyak ketimbang suporter Italia. Bahkan, dalam laga yang berakhir 1-1 itu, beberapa kali suporter Kroasia melemparkan kembang api (flares) dan bom asap ke dalam lapangan. Laga sempat dihentikan beberapa menit karena terganggu asap dari benda-benda tersebut.