Tips Mengelola Keuangan Agar Bisnis Tak Rugi

Ilustrasi dari Thinkstock Photos
Jika tak tahu cara mengatur dan memilah-milah uang, buka usaha sendiri malah bisa jadi bumerang.



Tanya:
Saya dan suami mempunyai usaha toko sembako. Awalnya toko saya ramai, tapi sekarang berangsung sepi. Omzet menurun hingga 50% padahal pemasukan utama kami dari situ. Saya ingin menabung, tapi uang selalu habis untuk belanja barang dagangan. Kini tabungan kami juga sudah habis dan yang tersisa tinggal barang-barang di toko saja. Adakah cara atau tips supaya saya tetap bisa mempertahankan toko saya? Bagaimana saya bisa menabung dan membagi keuangan antara uang toko dan uang pribadi?

Vera, 27 tahun


Jawab:
Dear Vera,

Kadang dalam bisnis, kita harus mengambil keputusan sulit yaitu memutuskan untuk cut loss ketika bisnis kita sudah tidak lagi bisa memberikan keuntungan. Kelangsungan sebuah bisnis bukan merupakan hal yang pasti, maka dalam menjalankan bisnis sebaiknya kita memperoleh penghasilan dari bisnis tersebut dan mengelolanya ke dalam investasi lain untuk membayar kebutuhan sehari-hari. Sehingga, bisnis tidak menjadi satu-satunya sumber penghasilan kita.

Keuangan bisnis dan keuangan pribadi harus dibuat terpisah. Pembukuan bisnis sebaiknya tidak hanya mencatat biaya operasional dan pendapatan, namun juga keuntungan dari bisnis tersebut. Dari keuntungan tersebut, kita sebagai pemilik bisnis memperoleh "gaji" secara rutin. Pembukuan bisnis yang rapi dapat menunjukkan tingkat profitabilitas sebuah bisnis dan disertai dengan program marketing yang tepat, kita dapat menyusun prospek bisnis tersebut ke depannya.

Dari "gaji" yang kita peroleh, idealnya minimal 10 persennya dapat disisihkan untuk memenuhi tujuan finansial kita yang lain.

Mudah-mudahan bermanfaat ya.


Yasmeen Danu (QM Financial)