Namun lagi-lagi di tengah maraknya pemberitaan mengenai pencapresan Rhoma beredar parodi. Kali ini parodi yang beredar berupa foto. Foto Rhoma Irama dengan Bupati Garut Aceng Fikri yang sedang berjabat tangan beredar di dunia maya.
Dalam foto hasil manipulasi itu, Rhoma dan Aceng kompak mengenakan jas dan kopiah hitam. Apa makna foto tersebut?
Menurut pakar komunikasi Effendy Gazali, parodi tersebut adalah bagian dari penolakan terhadap Rhoma.
"Parodi itu meledek, artinya ada penolakan," ujar Effendy saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (3/12).
Namun penolakan tersebut berasal dari kelas menengah ke atas. Hal ini karena pengguna media jejaring sosial adalah kelompok tersebut.
"Tetapi masih ada penggemar Rhoma lainnya di kelas menengah ke bawah. Dan saya yakin banyak juga penggemar Rhoma yang mendukungnya," terangnya.
Di sisi lain, Effendy menyebut langkah yang dilakukan pedangdut berjuluk satria bergitar itu sudah tepat. Rhoma sudah dalam track untuk ikut kontestasi di 2014 mendatang.
"Langkahnya sudah tepat dengan mendeklarasikan diri, lalu menunggu respon partai. Karena untuk maju perlu dukungan partai," terangnya.
Perihal peluang, Effendy menyebut hal itu tergantung dari dua hal, elektabilitas Rhoma dan lawan yang akan dihadapi nanti.
Bila Rhoma mendapat dukungan partai politik dengan yang memiliki suara 20 persen di legislatif, tentu jalan akan terbuka. Tetapi hal itu juga ditentukan oleh siapa lawannya kelak.
"Kalau lawannya tokoh tua yang dianggap tidak memiliki orientasi perubahan, bisa jadi Rhoma menjadi calon alternatif," imbuhnya.
Di sisi lain, parodi Rhoceng sendiri memang sebuah bentuk penolakan. Hal ini karena Rhoma disandingkan dengan Aceng yang saat ini sedang tersangkut kasus nikah siri kilat. FO hanya empat hari menyandang status istri Bupati Garut itu.
Sumber: Merdeka.com