Pusat Penerangan (Puspen) TNI menjelaskan, Senin (18/2), Feisal Tanjung semasa berdinas di militer pernah mengikuti berbagi pendidikan baik di dalam maupun luar negeri antara lain; Kursus Lanjutan Perwira (Suslapa) Infanteri tahun 1977, Lemhannas 1982, Sesko di Jerman Barat tahun 1975 dan juga IDMC (International Defence Management Course) di USA tahun 1981.
Semasa hidupnya pria yang fasih bahasa Inggris dan Jerman tersebut pernah menduduki berbagai jabatan strategis, antara lain Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara (Brigif Linud) 17 (1976), Panglima Komando Tempur (Pangkopur) Linud Kostrad (1981), Pangdam VI Tanjungpura di Kalimantan (1985), Komandan Seskoad (1988), Kasum ABRI (1992) dan terakhir Panglima ABRI (1993-1998).
Riwayat penugasan yang pernah dilaksanakan adalah Operasi Masohi Penumpasan RMS (1963), Operasi Trikora-Perebutan Irian Barat (1963), Operasi Dwikora-Konfrontasi Malaysia (1965), Operasi G 30 S/PKI (1965), Operasi Wibawa OPM di Irian 1967, Team ICCS G IV (1973), dan Operasi Seroja Timor-Timur (1976). Sedangkan Tanda Jasa yang diterima dari Pemerintah RI, antara lain Bintang Mahaputra Adi Pradana, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Utama.
Selain itu, pria asli Taruntung ini juga menerima berbagai Satya Lencana, antara lain Satya Lencana (SL) Santi Dharma X, SL Gerakan Operasi Merdeka (GOM III-RMS), SL Wira Dharma Dwikora, SL Satya Dharma Trikora, SL Penegak G 30 S-PKI, SL GOM IX Raksasa Dharma, SL Kesetiaan VIII, XVI, XXIV dan XXXII tahun, dan SL Seroja serta SL Dwija Sistha.