Feisal Tanjung di Mata Presiden SBY

Feisal Tanjung di Mata Presiden SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan belasungkawa atas wafatnya almarhum Jenderal (Purn) Feisal Tanjung, mantan Panglima ABRI. Feisal tutup usia di Rumah Sakit Siloam Jakarta, Senin (18/2/2013) pukul 06.25 WIB. 

 
Presiden menilai Feisal salah satu putra terbaik bangsa. Selain berjasa kepada negara, Feisal juga berjasa kepada TNI. SBY mengatakan, dirinya pernah 10 tahun bekerja di bawah kepemimpinan Feisal ketika masih di TNI Angkatan Darat. Feisal pernah bertugas di Kopassus dan Kostrad. 

"Saya ketahui bahwa beliau ingin betul memajukan TNI, melakukan modernisasi dan pembaharuan, baik menyangkut doktrin, pendidikan, pelatihan, operasi, dan sisi-sisi berkaitan dengan profesionalisme dan postur tentara yang modern," kata SBY saat memberikan ucapan belasungkawa di rumah duka di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Senin siang. 

SBY menambahkan, ketika masih di TNI, almarhum turun langsung untuk mendidik, melatih, dan membesarkan para junior untuk menjadi perwira yang profesional dan unggul. Untuk itu, selaku kepala negara dan kepala pemerintahan, SBY mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada almarhum. 

"Kita mendoakan semoga beliau hidup tenang di sisi Allah, diampuni segala dosa-dosanya, dan diterima segala amal beliau di dunia. Kepada keluarga, di samping berduka, saya mohon tabah dan tawakal. Inilah yang terbaik di mata Allah. Kepada putra-putri, saya berharap nilai-nilai baik yang ditinggalkan beliau bisa dijadikan pedoman untuk masa depan yang baik," kata SBY. 

SBY datang bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono. Hadir pula politisi Partai Golkar Akbar Tandjung, politisi Partai Demokrat Hayono Isman, mantan Panglima TNI Wiranto, dan para menteri. 

SBY sempat melakukan sholat jenazah bersama keluarga dan kerabat almarhum. Ketika pembacaan doa, SBY tampak menagis. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlaman Kalibata, Jakarta Selatan. 

Feisal lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 17 Juni 1939 . Ia merupakan salah seorang perwira ABRI yang memegang jabatan tertinggi tanpa melalui jenjang Kepala Staf. Feisal pernah menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan pada bulan Maret hingga Mei 1998 di masa pemerintahan Presiden Soeharto.