Tim Penyelam Pastikan Keberadaan Kotak Hitam Air Asia QZ8501

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Badan SAR Nasional F Henry Bambang Soelistyo mengatakan tim penyelam akan segera memastikan keberadaan kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 jika sinyal terdeteksi.


Tim Penyelam Pastikan Keberadaan Kotak Hitam Air Asia QZ8501


Helikopter Basarnas bersiap mendarat di KRI Banda Aceh yang akan menjalani operasi pengangkatan ekor pesawat Air Asia di Laut Jawa, Jumat (9/1). (Antara/Pool/Adek Berry)

Kepala Badan SAR Nasional F Henry Bambang Soelistyo mengatakan tim penyelam akan segera memastikan keberadaan kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 jika sinyal terdeteksi.

"Ada kita tempatkan beberapa penyelam sehingga pada waktu (ping) dideteksi saya minta segera dikonfirmasi dengan penyelam," katanya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan penyelam tersebar di masing-masing kapal yang memiliki kemampuan mendeteksi "ping" atau sinyal yang berasal kotak hitam sehingga penyelam dapat segera memastikan letak kotak hitam jika sinyal terdeteksi.

"Kalau kondisi cuaca dan gelombang baik, "visibility" (jarak pandang) baik maka saya pastikan penyelam dulu daripada kita menunggu ROV (remotely operated vehicle) supaya kita bisa cepat," ujarnya.

Pencarian kotak hitam, lanjutnya, masih dilakukan KN Jadayat bersama tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mendapatkan sinyal dari kotak hitam sambil menunggu pengangkatan ekor pesawat.

"Tempat ekor yang sedang kita upayakan ini cukup banyak penyelam ke situ, untuk bisa membantu pengangkatan ekor," katanya.

Pengangkatan ekor itu akan dilakukan dengan dua cara yakni "floating balloon" dan "crane" sehingga ekor tidak rusak karena pihaknya berasumsi kotak hitam masih berada di dalam ekor itu. Ia berharap pengangkatan ekor dapat segera dilakukan sehingga dapat memastikan apakah kotak hitam masih berada di ekor atau tidak.

"Sehingga waktu tidak habis hanya untuk memastikan posisi dari "black box" itu," katanya.