Lima serangan balik Raja Yordania bikin ISIS ngeri

 
Pembunuhan sadis yang dilakukan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terhadap sandera pilot Yordania memicu serangan balasan berskala raksasa. Raja Abdullah II, sang pemimpin Yordania, tak segan memimpin langsung operasi militer demi membalaskan dendam mendiang Muath al-Kasasbeh itu.


Lima serangan balik Raja Yordania bikin ISIS ngeri


Pembunuhan sadis yang dilakukan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terhadap sandera pilot Yordania memicu serangan balasan berskala raksasa. Raja Abdullah II, sang pemimpin Yordania, tak segan memimpin langsung operasi militer demi membalaskan dendam mendiang Muath al-Kasasbeh itu.

Sempat beredar info bahwa sang raja sendiri akan mengemudikan pesawat tempur, kendati validitasnya diperdebatkan. Tapi dipastikan operasi militer ini dipimpin langsung Raja Abdullah yang pada masa mudanya perwira pasukan khusus itu.

Lepas dari itu, raja yang juga sahabat karib Prabowo Subianto ini memenuhi janjinya memerangi ISIS sampai "mereka tidak memiliki lagi minyak dan peluru."

Gudang senjata militan pejuang khilafah di perbatasan Suriah dibombardir. Laporan terakhir oleh TIME, Jumat (6/2), setidaknya 55 anggota ISIS tewas akibat seranga masif militer Yordania. Petinggi ISIS bernama Nineveh ikut tewas dalam serbuan yang berpusat di Kota Raqqah tersebut. Militan diperkirakan telah mundur dari Raqqah akibat intensitas serangan udara ini.

Yordania tidak hanya menghancurkan basis kekuatan ISIS. Kerajaan yang punya garis silsilah langsung dengan Nabi Muhammad ini pun menebar teror buat para pendukung khilafah. Rakyat Yordania mendukung penuh keputusan rajanya. Perang total ini bahkan skalanya lebih besar dari serangan gabungan negara-negara Teluk ke wilayah ISIS selama enam bulan terakhir.

Apa saja teror yang langsung diberikan militer Yordania pada ISIS selama tiga hari terakhir? Berikut rangkumannya oleh merdeka.com:

1. Tiga tahan teroris kubu ISIS digantung


Yordania menahan seorang perempuan jaringan teroris Al Qaidah, Sayida al-Rishawi. ISIS menuntut pembebasan perempuan ini sebagai bayaran untuk pembebasan Muath. Buntunya perundingan yang menyebabkan sang pilot dibakar ISIS hidup-hidup dan memicu semua insiden ini.

Setelah video Muath dieksekusi beredar di Internet pada Senin (2/2), Raja Yordania memerintahkan seluruh tahanan teroris dihukum gantung. Eksekusi dilaksanakan sehari setelah rekaman sadis itu beredar. Termasuk yang digantung adalah Sayida.

Hukuman mati ini menjadi sinyal pertama Yordania siap memerangi ISIS sampai ke akar-akarnya.

2. Tiga hari jet Yordania tak henti bombardir ISIS


Raja Yordania, Abdullah II, amat murka ketika ISIS membunuh pilotnya. Dia melontarkan janji menghabisi ISIS sampai tak tersisa.

Dalam sebuah tayang televisi lokal milik pemerintah, ditampilkan bacaan pernyataan militer.

"Serangan ini baru awal ISIS. Anda akan mengenal watak asli orang Yordania. Serangan akan terus berlangsung hingga kita menumpas seluruh militan," bunyi pernyataan militer itu, seperti dilaporkan Daily Mail, Jumat (6/2).

Sudah 3 X 24 jam, Yordania menyerang ISIS lewat udara. Fokus serangan adalah tempat pelatihan hingga penyimpanan senjata milik ISIS di Kota Raqqah, Suriah. Hasilnya, 55 pejuang khilafah tewas, termasuk seorang petinggi bernama Nineveh.

3. Raja Abdullah II pimpin sendiri operasi militer


Raja Abdullah II, sang penguasa Yordania, marah besar karena Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) membunuh pilot tempurnya dua hari lalu.

Kamis (5/2), media-media Timur Tengah ramai mengabarkan bahwa raja ikut terjun menggempur markas ISIS di perbatasan Yordania-Suriah.

Surat kabar An Nahar memastikan Raja Abdullah II ikut berperang. Pada masa mudanya, pemimpin Yordania ini adalah perwira Angkatan Udara, memiliki kemampuan menerbangkan jet tempur.

"Perang kita melawan mereka tidak akan kenal lelah dan akan menghantam mereka di wilayah mereka," kata Raja Abdullah II dalam kesempatan terpisah.


4. Yordania kerahkan dua jet tempur canggih serang ISIS

Yordania mengerahkan dua jet tempur miliknya untuk memborbardir ISIS melalui serangan udara. Jet yang digunakan merupakan jet tempur buatan Amerika Serikat, F-16.

Jet tempur F-16 ini didukung pesawat tanker dan pengintai sehingga mempermudah proses penyerangan Yordania ke daerah ISIS.

Selain itu, Yordania mengerahkan dua jet tempur buatan AS, yakni F-26 dan F-22. Stasiun televisi Jordanian TV menunjukkan ledakan akibat serangan angkatan udara Yordania yang menghancurkan sebuah bangunan diduga merupakan gudang senjata milik ISIS.

5. Tentara Yordania sebar pesan teror di bodi rudal

Yordania merilis video yang menunjukkan pesawat perang tengah dipersiapkan untuk menyerang jihad Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam rekaman tersebut ditunjukkan pesan pasukan di rudal ke dalam pesawat jet tempur sebelum nantinya akan diluncurkan dari pangkalan.

Misi tersebut dijuluki Operasi Martir Muath, pilot yang dibunuh secara brutal oleh ISIS. Misi ini untuk mengenangnya dan juga menunjukkan kekuatan bangsa yang berjanji melawan kelompok teror.

Dalam video yang sudah diedit tersebut, pria dan wanita berseragam yang diyakini tentara Yordania, menulis pesan dalam bahasa Arab di badan rudal-rudal tersebut.

"(Rudal ini) untuk Anda, para musuh Islam," begitu bunyi pesan yang dituliskan.