Dilansir dari Bloomberg.com, para dokter di China mendeteksi adanya ribonucleic acid (RNA) virus dalam sampel pernapasan dari pasien yang rata-rata 20 hari setelah terinfeksi. Virus COVID-19 baru ini telah menyebar ke 118 negara dan menginfeksi sekitar 125 ribu orang pada kemunculan pertamanya.
"Adanya penemuan ini berperan penting dalam pengambilan keputusan isolasi pasien dan penjagaan di sekitarnya selama pengobatan," kata Fei Zhou dari Chinese Academy of Medical Sciences, Senin (16/03/2020).
Pasalnya saat ini periode isolasi pasien virus corona disarankan hanya 14 hari untuk menghindari penyebaran virus. Artinya pasien yang telah dikarantina tanpa sadar tetap berpotensi menularkan virus ini.
Sebagai perbandingan, hanya tiga pasien SARS yang masih memendam virus dalam saluran pernapasan setelah empat minggu. Para ilmuwan di China mempelajari catatan medis dan data laboratorium 191 pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Jinyitan dan Rumah Sakit Paru-Paru Wuhan, termasuk 54 pasien yang meninggal karena infeksi.