Akibat Krisis, Perempuan Spanyol Jadi Penjaja Seks

Barcelona – Krisis ekonomi yang melanda Spanyol kini berdampak pada hampir semua sisi kehidupan. Banyak orang kehilangan pekerjaan akibat perusahaan-perusahaan bangkrut. Orang-orang kini jatuh miskin.

Pengemis dan gelandangan kini bermunculan di berbagai sudut kota di Spanyol. Kaum perempuan yang tak mampu lagi bertahan terpaksa beralih profesi menjadi penjaja seks. Tak ada pilihan untuk bertahan hidup, dan menjadi pekerja seks komersial adalah pilihan paling mudah.

Al Jazeera, belum lama ini, menurukan laporan feature mengenai hal tersebut.Terungkap bahwa kini semakin banyak perempuan yang menjadi PSK dadakan karena tekanan ekonomi. Karena itu, tidak heran bila setiap saat dijumpai banyak PSK di jalan-jalan kota di Spanyol.

Bahkan, PSK yang biasanya bermunculan di malam hari kini bisa dijumpai siang hari di jalanan kota-kota di Spanyol. Sebelum krisis, PSK di Spanyol kebanyakan berasal dari Amerika Selatan. Kini, mereka sebagian besar adalah warga Spanyol.

Pemandangan PSK yang mencari klien kini terlihat di siang hari di kota Madrid, sebuah pemandangan yang tak terlihat sebelum krisis. Perempuan Spanyol yang menjadi PSK kini bersaing dengan pendatang dari Eropa dan Amerika Selatan.

“30 tahun lalu hanya sekitar 8% PSK adalah perempuan Spanyol, sisanya berasal dari berbagai negara. Kini, jumlah perempuan Spanyol yang menjadi PSK bertambah dua kali lipat menjadi sekitar 15% hingga 20%. Mereka menganggap itulah satu-satunya jalan untuk bertahan hidup. Kami membantu mereka keluar dari masalah itu,” ujar Miguel Falcones dari LSM Doctors of The World.

Di Barcelona, di kota kedua terbesar di Spanyol itu, sebagian besar PSK adalah pendatang haram yang dikoordinir oleh geng tertentu. Mereka berasal dari berbagai negara.

Semakin banyaknya perempuan yang menjadi PSK membuat pemerintah kota Barcelona mengeluarkan aturan baru. Kini, PSK maupun kliennya mereka yang tertangkap akan dikenai denda.

Aturan itu diprotes kalangan PSK. Paula, salah seorang PSK di Barcelona, menyatakan aturan itu mengekang hak asasi manusia. “Pemerintah mengenakan denda kepada PSK, padalah di sisi lain ada 6 juta pengangguran di Spanyol. Ini tidak adil, karena tidak ada pekerjaan untuk mereka,” ujar PSK yang kini memimpin sebuah perkumpulan PSK untuk menuntut hak legal dari pemerintah.