Saat berpuasa, orang hanya makan dua kali sehari, yaitu saat sahur dan buka puasa. Biasanya seseroang makan tiga kali sehari, pagi, siang, dan malam. Dengan pengurangan waktu makan tersebut, ternyata tubuh jadi lebih sehat.
Puasa juga dikaitkan dengan proses detoksifikasi atau pengeluaran zat racun dari tubuh. Termasuk juga kadar lemak dalam tubuh menurun.
Ternyata masih banyak manfaat kesehatan lainnya dari berpuasa. Yuk, simak 10 manfaat berpuasa:
Memperbaiki performa seksual
Dalam jurnal endokrin dan metabolisme disebutkan, penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu.Dalam tahap awal diperoleh fakta terjadi penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual.
Namun penurunan nafsu seksual ini tidak menganggu jaringan kesuburan karena bersifat sementara. Beberapa hari setelah puasa, hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya
Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Puasa bisa mendatangkan manfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis. Kesimpulan ini berdasarkan penelitian terhadap kesuburan laki-laki yang mencakup penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH),.Pengaruh pada hormon virgisteron
Dalam penelitian terhadap hormon wanita yang sedang berpuasa, sebanyak 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin.Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin, sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.
Meningkatkan kemampuan otak
Puasa dapat meningkatkan faktor neurotropik yang diturunkan dari otak. Ini berarti mendorong tubuh memproduksi lebih banyak sel-sel otak, sehingga dapat meningkatkan fungsi otak.Para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa penurunan jumlah hormon kortisol, yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal, membuat seseorang dapat menurunkan tingkat stres selama dan setelah Ramadan.
Detoksifikasi tubuh
Puasa dapat mendetoksifikasi tubuh dari tumpukan racun. Selama Ramadan, seseorang dapat mendetoksifikasi sistem pencernaan dalam satu bulan. Ketika tubuh mulai memakan cadangan lemak untuk menciptakan energi, itu akan membakar setiap racun berbahaya dalam timbunan lemak di tubuh.Kadar kolesterol darah turun
Kadar kolesterol darah akan menurun selama seseorang berpuasa. . Ini berarti penyakit jantung, dan stroke, serta terkena tekanan darah tinggi jadi berkurang risikonya.Sejumlah penelitian membuktikan, dengan turunnya kadar kolesterol darah, berarti mengurangi risiko terbentuknya batu dalam kandung kemih dan kadung empedu.
Menurunkan berat badan
Berpuasa memang baik untuk orang yang kelebihan berat badan. Selama berpuasa, konsumsi gula berkurang yang berarti berkurang pula kalori yang masuk ke tubuh. Tubuh jadi bergantung pada simpanan gula untuk melakukan proses metabolisme.Glikogen yang tersimpan di dalam lever dan lemak di dalam jaringan tubuh, akan diubah menjadi kalori dan energi. Ini bisa berakibat berkurangnya berat badan seseorang.
Mengurangi radang persendian
Penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis, cenderung membaik kondisinya saat ia sedang berpuasa.Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
Sistem kekebalan tubuh meningkat
Saat seseorang puasa di dalam tubuhnya terjadi peningkatan limfosit hingga 10 kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat.Pada penelitian terbaru menunjukkan, terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi ini bisa menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.