Pada Sabtu (12/10/2013) siang, korban dibawa ambulans Puskesmas Sitiarjo ke Rumah Sakit Bokor Turen. Jasad korban kemudian dibawa ke puskesmas kembali.
"Sesuai saksi dan rekan-rekan korban, saat di posko atau camp ospek, korban sudah tidak bergerak. Saat dibawa ke Puskesmas Sitiarjo dan diperiksa medis sudah dinyatakan meninggal," ucapnya.
Pada sore hari, Polsek Sumbermanjing Wetan mendapat informasi soal Fikri. Polisi membawa korban ke kamar jenasah Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
"Kami bawa ke RSSA sampai pukul 22.00 WIB. Keluarga korban menolak diautopsi dan hanya dimintakan visum luar atas persetujuan paman korban dan dosen walinya," imbuh Kapolsek.
Polisi menduga korban sakit saat mengikuti ospek di Pantai Goa Cina, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Acara bubar sebelum waktunya.
"Saat kami datangi Sabtu sore setelah kejadian, seluruh tenda dan pesera ospek sudah tidak ada semua," bebernya.
Sebagaimana diberitakan, Fikri Diolasmantya Surya, mahasiswa baru (maba) jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, meninggal saat ospek. Fikri adalah warga Jalan Sakura 04 No 117, Mataram, NTB.
Kegiatan ospek bertema Bhakti Sosial dan Kemah Alam itu dijadwalkan mulai tanggal 9 Oktober 2013 dan berakhir pada Minggu 13 Oktober 2013. Acara akhirnya ditutup pada hari Sabtu 12 Oktober 2013 setelah Fikri meninggal.
Wakil Rektor III ITN Malang I Wayan Mundra mengakui telah terjadi tindak kekerasan saat ospek mahasiswa. Hal itu merupakan kelalaian kampus lantaran tidak adanya perwakilan kampus yang mendampingi ospek mahasiswa.
"Pihak kampus sudah melakukan penyelidikan dan memang ditemukan ada mahasiswa yang melakukan tindakan di luar batas wajar, apalagi tidak adanya pendampingan," ujarnya, Senin (9/12/2013).
Kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi.