Di China, Koruptor Dijatuhkan oleh Perempuan Simpanan

Ilustrasi kencan
Koruptor seringkali jatuh oleh ketamakan mereka sendiri. Tahta, harta, dan wanita yang selama ini mereka kejar, akhirnya malah jadi batu sandungan. Itulah yang terjadi di China. Sejumlah pejabat korup jatuh setelah kejahatan mereka diungkap oleh perempuan simpanan masing-masing. 

Tengok pengakuan seorang kekasih gelap pejabat publik yang mengaku dirinya bernama Ji Yingnan. Dilansir kantor berita BBC, Kamis 10 Oktober 2013, Ji memajang beberapa video dan foto dirinya dan sang kekasih di dunia maya. 

Kekasih Ji yakni seorang Wakil Direktur Administrasi Arsip Pemerintah bernama Fan Yue. Dalam beberapa foto, tergambar dengan jelas sepasang kekasih itu tengah asyik berbelanja, berenang di kolam renang pribadi dan sedang berpesta. 

Ji mengaku sengaja membongkar aibnya sendiri, karena geram dengan kekasihnya itu. Setelah sekian lama berhubungan dan dijanjikan akan dinikahi, Ji baru tahu kalau Fan ternyata telah memilih istri dan anak yang sudah berusia remaja. 

"Saya benar-benar tidak menyangka kalau dia seorang pembohong," ujar Ji yang juga berprofesi sebagai seorang penyiar kepada harian China, Global Times.

Menurut Ji, Fan selalu berjanji akan menikahinya. "Saya selalu berpikir kelak dia akan menjadi tunangan atau bahkan suami saya di masa yang akan datang," imbuh Ji. 

Terungkapnya perselingkuhan Ji dan Fan di ranah publik membuat masyarakat China marah. Pasalnya selain berselingkuh, Fan turut diduga menggunakan dana rakyat senilai US$1000 atau Rp11,3 juta per harinya untuk memanjakan sang kekasih gelap. Belum lagi hadiah berupa sebuah mobil mewah dan janji sebuah apartemen. 

Ji mengaku kepada Global Times, sengaja membocorkan perselingkuhannya itu karena menduga kekasihnya terlibat dalam tindak korupsi. Dia sudah melaporkan itu ke pejabat berwenang, namun tidak ditanggapi. Maka sebagai pelampiasan, dia membeberkan aib itu melalui media maya. 

Menurut laporan kantor berita Xinhua, Fan, kemudian dipecat dari jabatannya pada bulan Juni lalu dan kini tengah diinvestigasi atas tuduhan melakukan tindak korupsi. 

Lain lagi dengan kisah pejabat berwenang di bidang energi, Liu Tienan. Liu didepak dari jabatannya pada bulan Mei lalu gara-gara wanita simpanannya itu membeberkan kepada seorang jurnalis bahwa kekasihnya itu telah menipu bank senilai US$200 juta atau Rp2,2 triliun. 

Menurut seorang blogger anti korupsi, Zhu Ruifeng, fenomena wanita simpanan di kalangan para pejabat publik, bukanlah barang baru di China. Skandal seks, bisa saja terjadi di seluruh negara di dunia, namun perbedaannya, ungkap Zhu, terletak pada penggunaan uang rakyat yang digunakan para pejabat untuk membiayai kehidupan glamor para wanita simpanannya tersebut. 

"Di China, tidak ada yang jelas. Publik tidak tahu apa yang dilakukan para pejabat mereka. Tapi para wanita simpanan ini yang tinggal bersama si pejabat dan menghabiskan uangnya, tahu betul apa saja yang telah terjadi," ujar Zhu. 

Zhu merupakan salah satu penggagas situs mikro blog yang mengungkap informasi soal beragam kasus korupsi. Salah satu kasus yang membuat namanya dikenal, karena dia memajang video seks mantan pejabat pemerintah, Lei Zhengfu. 

Kini nasib Lei setali tiga uang dengan pejabat pemerintah China lainnya, tengah diperiksa atas tuduhan korupsi dan sudah berada di balik jeruji besi. 

Masih menurut Zhu, wanita simpanan sudah menjadi simbol korupsi di China. Berdasarkan laporan pemerintah di tahun 2007 silam, hampir 90 persen pejabat pemerintah yang terjungkal karena kasus korupsi, memiliki setidaknya satu wanita simpanan. 

Pada kenyataannya di banyak kasus, mereka memiliki lebih dari satu kekasih gelap. Fakta ini terungkap dalam kasus mantan Menteri Jalur Kereta Api, Liu Zhijun, yang dibui karena kasus korupsi awal tahun ini. Liu dilaporkan memiliki 18 wanita simpanan. 

Menurut pengakuan mantan wanita simpanan yang pernah ditemui Zhu, fenomena banyaknya kekasih gelap disebabkan karena para pria China memiliki gejala kekaisaran jaman dulu. 

"Dengan menjadi seorang kaisar, artinya Anda dapat memiliki banyak wanita dan ini merupakan sesuatu yang mereka banggakan. Mereka melihat wanita sebagai sebuah hadiah atas kesuksesan yang diraihnya," kata wanita berusia 26 tahun yang tidak ingin disebut identitasnya. 

Wanita itu mengaku, dulu, dirinya merupakan kekasih gelap seorang pengusaha papan atas China. Dia mengatakan hal serupa dengan Zhu, yakni wanita simpanan bukanlah fenomena baru di Negeri Tirai Bambu. Bahkan antara pengusaha dan pejabat pemerintah sudah terjalin kerjasama untuk melakukan korupsi. 

"Para pebisnis dan pejabat pemerintah, mereka bekerja sama. Bahkan seorang pejabat meminta tolong kepada pacar saya, bukan untuk memperoleh uang, tapi dia ingin memiliki wanita simpanan juga," ujar wanita tersebut. 

Namun, para penguasa Partai Komunis China, kini berupaya untuk menghentikan aib yang telah terlanjur merebak di muka publik itu. Melalui media corong mereka, People's Daily, mereka menurunkan berita bahwa China tidak bisa mengungkap kasus korupsi hanya mengandalkan pengakuan para kekasih gelap.

"Beberapa wanita simpanan secara langsung menyuap atau mencari keuntungan besar ilegal. Berharap menuntaskan kasus korupsi melalui mereka artinya sama saja seperti setan menyerang setan lainnya," tulis People's Daily.