Gaya hidup super mewah 'juragan minyak' Arab menuai kontradiksi


Paska menikmati liburan Lebaran di kota tua London, para miliarder dari jazirah Arab lantas melanjutkan kesenangan mereka untuk menikmati eksotika kota dengan mengunjungi destinasi wisata dunia di dataran Prancis, Cannes. Layaknya liburan sebelumnya, ciri khas super mewah dengan gelimpangan mobil-mobil mahal masih kental dan melekat pada gaya hidup mereka.

 
Tak ubahnya di kota London, iring-iringan kendaraan mewah yang dilahirkan oleh automaker kelas dunia seperti Porsche 911 GT2, Lamborghini Aventador, Range Rover Sport, Ferrari LaFerrari, Pagani Huayra dan berbagai macam supercar bernilai jual tinggi berjajar mengisi tempat parkir jalan kota Cannes nan indah.

Tentu saja tak satu pun dari kendaraan yang mereka bawa berharga 'murah'. Ambil satu contoh dari sekian mobil yang ada, yakni Pagani Huayra yang banderolan harganya masih di atas Rp 19 miliar. Belum lagi jika ditambah dengan harga si super sangar Bugatti Veyron atau pun varian langka Ferrari LaFerrari.






Melihat pemandangan jalanan yang begitu apik dengan berhiasan mobil-mobil kelas atas para borjuis tersebut, tak urung banyak para pengunjung yang menyempatkan diri sejenak untuk mengabadikan momen tersebut atau hanya sekedar mengamati saja.

Meski terlihat begitu indah dan menarik perhatian,seperti yang dilaporkan oleh dailymail beberapa waktu lalu, gaya hidup yang luar biasa glamor tersebut tak terelakkan menuai pro dan kontra. Salah satu pihak yang tidak terlalu suka dengan kelakuan para kaya raya Arab tersebut adalah warga yang berdomisili Knightsbridge, London.

Menurut warga lokal, para juragan minyak itu dianggap memiliki kebiasaan buruk dan cenderung anti sosial. Hal tersebut mereka utarakan karena semua kendaraan yang diparkir dan fasilitas yang dibeli oleh para miliarder itu terkesan hanya dipakai untuk kalangan mereka sendiri selayaknya jalanan pribadi.